Minggu, 12 Juni 2011

Sekilas Sistem Operasional Handphone

Saat ini ada dua teknologi sistem operasional handphone (hp) atau telepon seluler (ponsel) yang digunakan oleh operator telekomunikasi di Indonesia. Teknologi yang dimaksud adalah Global System Mobile Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). Secara prinsip, beda antara keduanya adalah cara penggunaan kode dan pemancaran frekuensi yang digunakan. Berikut alasannya.

* Global System Mobile Communication (GSM).
Pada awalnya GSM merupakan akronim dari Group Special Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli di Amerika yang melakukan studi bersama untuk menciptakan suatu standar GSM. GSM merupakan generasi ke-2 pada sistem teknologi seluler dewasa ini. Kini, perkembangan teknologi seluler terbagi menjadi 3 generasi yang masing-masing disebut sebagai generasi 1 (G1), generasi 2 (G2) dan generasi 3 (G3).

Di Amerika, G1 sudah mulai dibuat pada akhir tahun 1970-an, sedangkan di Eropa pada awal 1980-an. Meskipun pada awalnya Amerika yang memperkenalkan teknologi jaringan seluler ini (G1), yang memeloppri G2 adalah kawasan Eropa. Pasalnya, kebutuhan pasar Eropa sangat mendesak terhadap satu sistem jaringan baru yang berlaku diseluruh kawasan Eropa.

Dengan sistem ini, teknologi seluler dapat diaplikasikan secara mobile, melayani lebih banyak pengguna, dan ada penambahan fitur-fitur baru. Pada sistem analog, hal ini tidak sistem digital. Standar baru ini pun dikenal dengan istilah GSM. Akronim GSM selanjutnya dikenal sebagai Global System Mobile Communication, yakni sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem selular telepon digital.

Sistem ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan telepon konvensional. Kelebihan sistem seluler ini diantaranya adalah suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, efesiensi spektrum atau frekuensi meningkat, mempunyai kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi, dan coding data digital.

Teknologi digital ini juga menggunakan handset yang sangat simpel, ringan dan kecil karena menggunakan semacam chip digital untuk Subscriber Identification Module (SIM). Teknologi ini memungkinkan penambahan subscriber baru sebagai layanan tambahan seperti voice mail, call waiting, dan Short Message Services (SMS).

Fitur SMS merupakan pesan singkat dengan kapasitas 160 byte. SMS sangat populer hingga saat ini. Kabarnya, di Indonesia total pendapatan industri GSM dari layanan nonsuara saat ini berada pada posisi 21%, dengan persentase 99% berasal dari SMS, sedangkan sisanya 1-2% berasal dari layanan akses data kecepatan tinggi General Packet Radio Service (GPRS). Operator seluler di Indonesia yang menggunakan teknologi GSM diantaranya adalah Telkomsel, Satelindo, IM3 dan Excelcom.


* Code Division Multiple Access (CDMA)
Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) pertama kali digunakan pada Perang Dunia II oleh tentara Sekutu. Teknologi ini digunakan dengan cara mengacak pengiriman pesan untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari tentara Sekutu.

Pesan dikirim dengan menggunakan beberapa frekuensi sehingga menyulitkan tentara Jerman untuk mengumpulkan sinyak secara lengkap. Sebab, setiap saluran atau kanal menggunakan gagalnya panggilan dan sulut disadap. Semenjak itu, teknologi CDMA semakin populer.

Sebagai teknologi akses multipel, CDMA mendukung banyak penggunaan dalam waktu yang bersamaan (simultan). Akses multipel merupakan spektrum radio yang dibagi dalam beberapa saluran untuk dialokasikan ke banyak pengguna sstem tersebut.

Pada CDMA, pembicaraan diubah menjadi data digital. Data digital ini kemudian dikirim sebagai sinyal radio melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan kode unik untuk berbagi gelombang udara pada saat bersamaan tanpa gangguan sinyal di udara.

Dengan konsep multipath fading, CDMA memiliki ketahanan sinyal terhadap pantulan gedung-gedung. Tak heran jika teknologi ini mampu menerima dan menggabungkan sinyal pantulan sehingga penerimaan sinyak menjadi lebih baik.

Ada dua jenis telepon seluler yang mendukung penggunaan teknologi CDMA, yaitu sebagai berikut :

1. Jenis pesawat yang dikategorikan sebagai mobile handset dengan ukuran dan fungsi seperti ponsel pada umumnya.

2. Jenis pesawat berupa fixed wireless terminal yang bentuknya menyerupai telepon konvensional rumah biasa, namun nirkabel.

Meskipun berangkat dari konsep telepon tetap, sistem CDMA masih memiiki beberapa kelemahan. Meskipun mobile, pergerakan tetap saja terbatas. Contohnya untuk kawasan Jakarta yang menggunakan kode akses 021, jankauannya masih terbatas sampai area area berkode 021 saja.

Salah satu kelemahan sistem CDMA adalah cakupannya yang terbatas karena menggunakan frekuensi 1900 khz. Berbeda dengan operator GSM yang kebanyakan menggunakan frekuensi 900 dan 1800 mhz. Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil jarak yang bisa di-cover oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS). Selain cakupan yang lebih kecil, gedung-gedung tinggi yang bertebaran akan menambahkan menurunnya kemampuan coverage. Operator CDMA di Indonesia antara lain Telkom (Telkom Flexi), Esia, dan Fren Mobile-8.


Sumber : Soni Daniswara dan Riyan
Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada Handphone.--
Cium peluk membabi buta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar