Rabu, 22 Juni 2011

Teknologi Internet Mobile Semakin Cepat, Harga Semakin Murah

Meleburnya teknologi komunikasi transfer data ke dalam piranti selular memang membawa satu perubahan besar dan sedikit banyak mengeser fungsi utama dari perangkat komunikasi voice ini menjadi piranti yang efektif untuk koneksi internet, terutama untuk mengakses situs-situs jejaring sosial

Pertama sejak masuknya teknologi transfer data ke dalam ponsel, dan diawali dengan teknologi GPRS, maka angan untuk dapat mengakses internet dari sebuah ponsel pun mulai terwujudkan. Meski kecepatan transfer data dari GPRS ini masih sangat terbatas, tapi telah mengubah tradisi ponsel yang tadinya sebagai satu perangkat komunikasi suara saja, menjadi perangkat yang mampu digunakan untuk mengakses data atau internet.

Selanjutnya dilanjutkannya dengan kehadiran EDGE yang mempunyai kecepatan transfer data 3x lebih cepat dari GPRS. Tidak lama disambung dengan kehadiran teknologi 3G, hingga 3.5G meski lebih terkenal dengan teknologi 3G. Teknologi 3G ini memang menjadi warna tersendiri dalam dunia telekomunilasi, terutama komunilasi data seluler berbasis GSM.

WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) sebagai standart teknologi 3G memungkinkan akses data kecepatan tinggi melalui jalur nikabel. Secara teori 144 Kbps untuk koneksi mobile, 384 Kbps untuk koneksi bergerak, dan 2 Mbps untuk koneksi diam (fixed environ menit). Setelah kemunculan teknologi 3G, giliran operator CDMA pun tak ingin ketinggalan dengan menghadirkan teknologi transfer data berkecepatan tinggi yang dikenal dengan EVDO.

Meski pada kenyataannya hingga sekarang teknologi EVDO masih tergolong mahal dan masih kurang familiar. Beberapa operator berbasis CDMA banyak yang telah mengaplikasikan koneksi data berkecepatan tinggi ini. Sistem paket bundling menjadi andalan operator CDMA

Belum tuntas pemerataan teknologi 3G, kini sudah muncul satu teknologi transfer data yang baru, yaitu HSDPA (High-Speed Download Packer Access). HSDPA ini adalah protocol 3G yang masih dalam satu keluarga dengan HSPA, yang mana merupakan satu evolusi untuk jaringan berbasis UMTS yang memungkinkan untuk melakukan transfer dari HSDPA sekarang ini sudah mencapai 1.8Mbps atau 3.6Mbps untuk download, dan untuk kedepannya kecepatan HSDPA ini mampu mencapai hingga 14Mbps.

HSDPA yang mempunyai artisektur UMTS release 5 ini mempunyai peningkatan kapasitas data rate dengan penambahan kanal baru pada layer fisik, implementasi Adaptive Modulation and Coding (AMC), Hybrid Automatic Repeat (HARQ), Fast Scheduling, dan Fast Cell Selection (FCS).

Sebelumnya perpindahan User Equoment (UE) antarsel pada sistem CDMA pada umumnya menggunakan prosedur soft handoff. Akan tetapi HSPDA menggunakan cara yang lebih cepat dengan hard handoff dengan teknologi yang disebut FCS (Fast Cell Selectionn). FCS ini bekerja dengan memantau level SIR seluruh Node B. Aktivitas downlink hanya dapat dilakukan pada satu Node B. Dengan begitu sistem baru ini mampu menurunkan delay dalam produser handoff.

Langkah evolusioner pertama ini akan meningkatkan downlond peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s dan lebih dari dua kali lipat kapasitas sistim data dengan spektrum radio yang sama. Hal ini membuat banyak operator tertarik untuk meng-upgrade teknologi 3G ke HSDPA ini. Teknologi ini memungkinkan 3G ke HSDPA ini. Teknologi ini memungkinkan operator untuk menawarkan pelayanan mobile broadband yang canggih seperti internet dan akses Internet perusahaan dengan kecepatan data yang sangat tinggi, di mana audio, video Asafile atau dokumen yang sangat besar dapat di-download dengan lebih cepat daripada dengan menggunakan WCDMA yang ada.

Teknologi HSDPA ini mampu mengakomodasi infrastruktur guna melayani akses data kecepatan tinggi melalui jaringan UMTS. Kemudahan ini akan membuka peluang sangat besar dibukanya layanan multimedia yang lebih luas. Sebagai evolusi WCDMA yang dikembangkan dari platfrorm GSN, implementasi HSDPA dapat dilakukan secara bertahap. Kemudian proses implementasi akan mereduksi investasi yang secara signifikan menurunkan biaya layanan.

Aplikasi multimedia dan internet nirkabel lebih leluasa untuk digelar. Pengguna jaringan telekomunikasi nirkabel lebih nyaman dalam memperoleh layanan multimedia. Dengan kapasitas yang besar, data rate yang tinggi dan reduksi besarnya investasi seharusnya biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap bit data akan rendah.

Saat ini semua operator berbasis GSM di Indonesia telah melengkapi diri dengan teknologi Hgh Speed Downlinl Packet Access (HSDPA) atau 3,5G . Terbukti sekarang benyak operator GSM yang menawarkan akses internet, baik untuk dijual ataupun dijadikan bisnis bagi pelanggan.

Meski demikian, tarif internet mobile yang ditawarkan oleh operator GSM kebanyakan masih lebih mahal. Rata-rata operator GSM masih menjual paket internet mobilnya dengan harga seribu rupiah untuk akses data sebanyak 1MB dalam sehari.

Hal ini sangat berbeda dengan Flexi yang merupakan salah satu operator fixed-wireles. Tarif internetnya tergolong cukup murah. Flexi menerapkan tarif unlimeted untuk semua paketnya, baik harian, mingguan atau bulanan. Tetapi kecepatan aksesnya maksimal hanya 115kbps saja. Meski dengan kecepatan yang setara dengan EDGE ini, tergolong lebih murah.

Beberapa operator CDMA lainnya yang juga menawarkan akses internet murah adalah Ceria yang merupakan anak perusahaan dari Sampoerna. Meski nama operator ini jarang terdengar, tetapi cukup bisa meramaikan sisi penjualan akses internetnya. Memang tarif internet Ceria tidak semurah flexi, tetapi kecepatan akses Ceria lebih bagus. Lain lagi dengan Smart yang cukup menghebohkan, karena Smart juga menawarkan paket kases internet ulimited yang sangat murah.

Dengan kemajuan koneksi internet mobile ini, maka tidak mengherankan bila akses internet pun disertakan sebagai media promo sebagaian besar operator, dan akses internet mobile ini pun akan semakin murah seiring dengan pertarungan harga disisi komunikasi data.


Sumber : edisi 673 minggu 2 mei 2010--
Cium peluk membabi buta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar